DFSK Glory yang sudah dirilis sejak 2019 ini berusaha menyaingi Rush dan Terios dengan spesifikasi yang mumpuni di atas kertas dengan desain yang cukup gagah, dan fiturnya jauh lebih lengkap dibanding Rush maupun Terios.
Namun apalah daya, DFSK Glory 560 kurang diminati oleh pengguna Indonesia yang jauh memikirkan hal penjualan kembali dan ketersedian bengkel serta sparepart di masa mendatang jika mobil mengalami trouble. Mengingat bengkel resmi DFSK tidak begitu banyak, apalagi sparepart masih susah dicari, selain itu tidak semua bengkel pinggir jalan mampu menangani permasalahan Glory 560 ini.
Kekurangan DFSK Glory 560
Dengan rendahnya minat pembeli terhadap Glory 560 ini, membuat harga jual kembali mobil ini sangat jatuh. Glory 560 tahun 2019 dipasaran hanya dihargai 100-125 juta saja, tergantung kondisi mobil. Sedangkan Glory tahun 2021-2023, hanya dibanderol seharga 140-170 juta di pasaran berbagai kota. Sebagai informasi, harga baru DFSK Glory 560 dibanderol sekitar 225-250 juta saja.
Dari segi harga, sebetulnya mobil ini sudah cukup bagus dengan berbagai macam fitur yang disematkan tetapi yang akan dibahas pada artikel ini adalah Keluhan Pengguna DFSK 560 setelah menggunakan mobil ini beberapa waktu.
Keluhan Pengguna DFSK 560
- Boros Bahan Bakar
Pada pemakaian normal, dibanding pesaing dikelasnya semisal Rush atau Terios, hingga All New Ertiga, yang mampu menembus 1:15 km per liter, Glory 560 hanya mampu menjangkau 8-9 km per liter, tentu saja sangat sangat boros.
2. Mesin Ngelitik
Mesin ngelitik pada DFSK Glory 560 hampir dirasakan oleh seluruh penggunanya, terutama di putaran bawah 2000 rpm, hal ini tentu sangat mengganggu, padahal sudah melakukan servid rutin tetapi memang karakter mobil ini memang demikian.
3. Standar penggunaan bahan bakar minimal RON 92
Selain boros bahan bakar, pabrikan juga mengharuskan penggunaan minimal Pertamax untuk DFSK Glory 560, jika menggunakan Pertalite maka bisa dipastikan mobil akan mengelitik hebat
4. Kurang Bertenaga
Keluhan utama adalah tenaga yang dihasilkan Glory 560 sangat kurang, jika di injak gas mobil terasa berat dan tidak bertenaga sehingga akselerasinya sangat lambat, dibandingkan pesaingnya.
5. SparePart Susah
Untuk mendapatkan sparepart susah, harus indent di bengkel resmi. Meski banyak toko online, tetapi tidak banyak yang menyediakan part untuk DFSK Glory 560, tentu saja penjual tidak mau rugi karena perputaran uang yang lambat karena menyediakan sparepart untuk mobil yang sangat jarang dimiliki masyarakat.
Selain keluhan diatas, pengguna DFSK 560 juga mengeluhkan aftersalesnya, bengkel resmi yang tidak banyak tersedia di kota kota besar, dan harga jual kembali di pasaran yang sangat rendah. Selebihnya, mobil ini sangat nyaman dengan kabin yang mewah tetapi harganya murah.