Toyota Fortuner adalah salah satu SUV populer yang dikenal karena kehandalannya dan performa yang tangguh di jalan. Namun, seperti halnya mobil lainnya, Fortuner juga dapat mengalami beberapa masalah teknis yang sering muncul. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa masalah umum yang sering terjadi pada mobil Fortuner dan memberikan beberapa solusi yang mungkin dapat membantu pemilik mobil dalam mengatasinya.
Masalah yang Sering Timbul pada Mobil Fortuner
Berikut adalah beberapa masalah yang sering timbul pada mobil Fortuner:
1. Masalah Asap Ngebul
Mobil Fortuner sering mengalami gejala asap ngebul. Ini terjadi karena penggunaan intensif yang menyebabkan penumpukan kotoran pada saluran pembakaran. Penyebab umumnya adalah solar yang kotor. Kotoran dari solar tersebut menumpuk pada saluran pembakaran, mengakibatkan asap ngebul yang pekat.
Jika masalah semakin parah, segera bawa mobil ke bengkel untuk tune up. Kotoran pada solar juga dapat menyebabkan penyumbatan pada filter solar, yang mengakibatkan tarikan mobil menjadi lemah. Pastikan untuk secara berkala memeriksa filter solar mobil, setidaknya setiap 1-2 bulan.
2. Masalah Tarikan Lemot
Apabila aki mobil sudah berumur di bawah 40%, tarikan mobil dapat menjadi lemah atau lemot. Untuk mengetahui kadar aki, Anda dapat menggunakan aki tester yang dipasang pada aki mobil. Mobil Fortuner sangat bergantung pada sistem listriknya. Jika listrik tidak cukup, sensor pada mesin akan merespons dengan lambat.
Jika mobil mengalami tarikan lemah, segera periksa kadar aki. Kemungkinan besar aki perlu diganti dengan yang baru.
3. Masalah AC Panas
AC yang panas pada Fortuner bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kebocoran pada selang atau evaporator. Jika tidak ada kebocoran pada komponen tersebut, saluran udara yang terbuka menjadi sempit, menghambat sirkulasi udara dingin. Hal ini biasanya disebabkan oleh evaporator dan kondensor yang kotor.
4. Masalah Mesin Panas
Mesin Fortuner dikenal tangguh dan tahan lama. Namun, perawatan yang tepat tetap diperlukan. Penting untuk melakukan pemeliharaan pada radiator saat mobil berusia lima hingga tujuh tahun. Kerak pada air radiator dapat menyebabkan mesin overheat.
Jika saluran radiator tersumbat oleh kerak atau benda asing lainnya, kinerja radiator akan terganggu. Akibatnya, mesin akan semakin panas dan overheat.
5. Masalah Transmisi Oli
Banyak pemilik Fortuner sering mengabaikan jadwal penggantian oli transmisi karena mobil masih terlihat sehat. Namun, jika oli transmisi tidak diganti, akan terjadi nyentak atau ngejeduk saat transmisi berpindah ke posisi D atau R. Jika mengalami masalah tersebut, segera ganti oli transmisi dan filter transmisi agar kinerja transmisi tetap optimal.
Cara Merawat Mobil Fortuner Agar Terhindar Dari Masalah
Berikut adalah beberapa cara merawat mobil Fortuner agar terhindar dari masalah:
1. Menjaga Kualitas Filter Bahan Bakar pada Mobil
Untuk merawat Toyota Fortuner dengan mesin diesel, penting untuk secara rutin mengganti filter bahan bakar sesuai dengan kebutuhan. Interval penggantian dapat disesuaikan dengan kondisi dan kualitas bahan bakar yang digunakan.
Apabila mobil menggunakan bahan bakar rendah kualitasnya, filter bahan bakar akan lebih cepat mengalami keausan dan perlu diganti lebih sering.
2. Pergantian Filter Oli Sesuai Jadwal yang Tepat
Salah satu langkah penting dalam merawat Toyota Fortuner adalah menjaga kualitas oli. Oleh karena itu, perhatikan jadwal penggantian filter oli agar dapat membersihkan residu dan kotoran yang terakumulasi di dalam filter tersebut secara optimal. Biasanya, penggantian filter oli dilakukan setiap dua kali pergantian oli.
3. Perhatikan Keadaan Filter Udara
Rutin membersihkan filter udara pada interval jarak tempuh sekitar 5.000 hingga 15.000 km sangat dianjurkan. Teknologi common rail pada mesin diesel Toyota Fortuner membuat kompresi udara cukup tinggi, sehingga filter udara cenderung lebih cepat kotor dibandingkan dengan mesin bensin lainnya.
4. Penggunaan Oli Mesin Berkualitas
Merawat mobil Fortuner diesel juga melibatkan penggunaan oli mesin diesel berkualitas. Pastikan untuk menggunakan oli yang sesuai dan rutin mengganti oli setiap 5.000 km dengan pelumas yang memiliki spesifikasi yang direkomendasikan oleh Toyota dan telah tercertifikasi API C. Hal ini akan membantu menjaga kinerja mesin secara optimal.